Jenis - Jenis Kamera

JENIS-JENIS KAMERA   

  
   1. COMPACT DIGITAL




 Compact Digital Camera atau yang biasa disebut kamera saku aka kamera pocket karena bentuknya yang kompak dan bisa dimasukkan kedalam saku. Kamera ini juga kadang disebut point and shoot camera karena kepraktisannya yang kita hanya membidik dan menjepret gambar yang kita inginkan tanpa perlu setting manual yang ribet. Kamera pocket biasanya easy to use dan relative murah. Cocok untuk pemula dan dibawa saat travelling dan juga untuk kebutuhan harian yang ingin memiliki kamera yang lebih bagus daripada kamera smartphone. Walaupun sekarang banyak juga tersedia smartphone yang memiliki kualitas kamera yang lebih bagus dari kamera pocket. Berbagai merk dan tipe yang telah ada saat ini adalah Nikon Coolpix L27, Sony DSC-W730 dsb.

 Compact Digital Camera atau yang lebih banyak dikenal sebagai kamera pocket ini adalah jenis kamera yang sering disebut ‘digicam’. Inilah jenis kamera digital yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Jenis kamera ini menekankan pada kemudahan dan kepraktisan pengambilan gambar. Pada pocket kamera level entry, tidak ada fungsi manual yang memungkinkan penggunanya melakukan eksplore kemampuan fotografi.


 2.PROSUMER 
Jenis kamera yang kedua adalah Prosumer. Level ini sering pula dikenal orang sebbagai level Bridge . Dinamakan ‘Bridge’ (jembatan) karena jenis ini merupakan jenis yang mirip dengan Compact Digital Camera tapi kemampuan dan fasilitas yag dimiliki sudah hampir menyerupai kamera SLR digital (DSLR).

Kemudahan pengoperasiannya mirip Compact Digital Camera. Tetapi fitur dan fungsinya seperti layaknya kamera digital SLR dengan berbagai penyederhanaan tentunya. Selain itu beberapa kamera dari segi ukuran dan bentuk bodynya pun mirip dengan kamera digital SLR. Salah satu perbedaannya dengan Compact Digital Camera adalah pada kualitas gambar yang dihasilkan. Selain format gambar JPEG, Bridge Camera juga mampu menghasilkan gambar dalam format RAW dan TIFF, sehingga detail foto yang diambil akan terlihat lebih jelas dengan ketajaman pada warna, kontras, maupun depth of field. Maka dari itu, file gambar akan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan compact digital camera. 

3. BRIDGE CAMERA

Biasa disebut juga bridge camera, atau advanced Compact camera. Jenis kamera ini merupakan level yang lebih tinggi daripada kamera pocket. Perbedaanya dengan kamera saku adalah Bridge camera ini tidak full otomatis, pengguna bisa mensetting secara manual exposure / Lensa kamera bridge ini tidak bisa digonta ganti layaknya kamera DSLR. Biasanya bentuk dan ukurannya lebih besar daripada kamera pocket. Contoh jenis kamera ini adalah Fujifilm Finepix S4600, Canon PowerShot G15 dsb.

4. CONSUMER DSLR

Merupakan jenis camera DSLR yang bisa ganti lensa, harga relatif kompetitif 4 juta sampe 6 jutaan. Memiliki Jenis Body Warna Lebih dari 1. Dengan Lensa Kit 18-55, kualitas gambar yang bagus menjadi pilihan anak muda.

5. MIRRORLESS

Sesuai dengan namanya kamera mirrorless (Mirrorless interchangeable lens camera) ini tidak mempunyai cermin (mirror) itulah yang menjadi perbedaan dengan kamera DSLR. Sistem cermin yang ada di kamera DSLR digunakan untuk optical viewfinder. Sehingga kamera mirrorless tidak mempunyai fitur tersebut. Kamera ini hanya mengandalkan digital viewfinder (Layar LCD / LED) untuk mengetahui obyek yang kita bidik. Itulah yang menyebabkan mirrorless camera ini ukurannya lebih kecil dari DSLR. Selain itu juga lensa kamera ini bisa diganti ganti. Pengaturan kamera ini layaknya DSLR yang bisa diatur full manual ataupun otomatis. Kualitas foto yang dihasilkan sama dengan DSLR. Contoh kamera mirroless adalah Canon EOS-MB1, Samsung NX1000 dll.

6.SEMIPRO DSLR
      
     Kamera SEMI PRO DSLR memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Ciri yang paling menonjol adalah lensa yang dapat dibuka/diganti, sehingga fotografer dapat memilih lensa sesuai yang diinginkan.Yang membedakan antara Pro dan Semi Pro adalah kemampuan sensor(CCD) dalam menangkap gambar. Pada DSLR –Pro , CCD sudah mengadopsi 1/1 (terbuka penuh). Kemudian pada memori DSLR-Pro sudah menggunakan High Speed Memory. Disamping itu fasilitas fitur-fitur pada kedua jenis ini hampir sama, bisa dioperasikan dengan berbagai pilihan program maupun manual.

7. BOUTIQUE CAMERA

Boutique Camera memiliki Ciri-Ciri Sebagai Berikut :
       Kamera Butik , Stylish yet Powerfull. dengan rata rata menggunakan Sensor Fullframe ( Leica M9 ) atau APS C ( X100 ) dengan kualitas gambar yg tak perlu di ragukan. menurut Kai W seorang Fotografer dari Hongkong. Kualitas Kamera Butik lebih bagus daripada Fullframe DSLR seperti D3S , dan Butik APSC seperti X100 mengalahkan EOS7D dari segi Image Quality menurut DXO Mark.

8. MEDIUM FORMAT DSLR

Kamera Medium Format merupakan kamera yang biasanya menggunakan rollfilm. Besarnya format film pada kamera ini ditentukan oleh panjang foto yang direkam diatas kamera. Pada umumnya format film pada Kamera Medium Format dimulai dari format film 4,5X6, 6X6, 6X7, 6X8, 6X9, atau ada juga panorama kamera dengan format sampai dengan 6X17.

Pada umumnya pemakaian kamera dengan format ini jarang sekali ditemui pada kebanyakan penggemar fotografi, ini dikarenakan harga film serta pencetakan film yang agak mahal dibandingkan dengan kamera jenis SLR. Kelebihan dari kamera medium format ini adalah pada kualitas hasil foto yang bisa dicetak dengan ukuran besar, sehingga kebanyakan kamera ini dipakai untuk tujuan komersial atau reproduksi seperti foto untuk pemasangan iklan di poster, baliho, billboard, dsb.

Sementara itu ada juga kekurangan atau hambatan dari pemakaian kamera jenis ini, yaitu harga peralatan yang relatif mahal, adanya keterbatasan dalam depth of field (DOF) pada lensa dengan sudut gambar yang sama. contohnya pada kamera SLR anda memerlukan lensa 35mm untuk mendapatkan kurang lebih sudut pemotretan sekitar 80 derajat, untuk mencapai sudut pemotretan yang sama anda harus memakai lensa 65mm pada kamera medium format dengan format film 6X6. Tentunya anda bisa membayangkan dengan lensa 65mm anda mempunyai daerah depth of field yang lebih kecil dibandingkan lensa 35mm, akibatnya untuk mendapatkan daerah DOF yang setara dengan lensa SLR harus memilih rana yang lebih besar dan konsekuensinya harus menyesuaikan kecepatan pencahayaan (lebih rendah dari kamera SLR) yang tentunya pada motif tertentu sangat menghambat pemotretan.

Source :

Share on Google Plus

About Unknown

0 komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post